Wednesday, April 22, 2009

Kartini dan the R-word

Rabu, 22 April 09
 
Kemarin Indonesia memperingati Hari Ibu Kartini, pelopor perjuangan hak-hak kaum perempuan. Penyiar TVRI di Warta Siang yg disiarkan di saluran SBS pada malam hari berpakaian kebaya. Hmm, untung juga masih bisa nonton Warta Siang, paling tidak jadi ingat pada Ibu Kartini, pikirku.
 
Kemarin pula, menyusul pernyataan Kevin Rudd, RBA governor Glenn Stevens mendeklarasikan bahwa Australia sudah, akhirnya, masuk ke dalam tahap resesi melihat perkembangan yg terjadi. Kata R ini (the R-word) sudah dianggap berlaku meskipun data GDP pada quarter pertama 2009 belum akan keluar hingga awal Juni mendatang. (Sebelumnya, PM Kevin masih agak segan menyebut "Resesi" dan sebagai gantinya menggunakan istilah "pertumbuhan ekonomi yg negatif".)
 
Hari ini, akhirnya, tax bonus sebagai bagian dari paket rangsangan ekonomi ke-2 yg diumumkan pemerintah Australia tiba masuk ke dalam rekening kami. Lumayan lega dan happy... karena, paling tidak, ada "kesegaran" baru dalam keuangan rumah tangga kami, dan satu kepastian bagi pemerintah bahwa dana ini akan dimanfaatkan semestinya, sewajarnya, dan seturut dengan tujuannya :-)
 
Berita demi berita, situasi demi situasi terus berkembang dari hari ke hari. Mari kita amati bersama jejak-jejak yg akan ditinggalkan GFC (global financial crisis) ini ke depan. (EJ)
 

No comments: