Sunday, May 20, 2007

Krisdayanti & Sumber Inspirasinya

Apakah kita lebih sibuk daripada seorang diva sekelas Krisdayanti???

Krisdayanti: Buku Sumber Inspirasiku

SP/Yumelda Chaniago - Krisdayanti

BUKU, bagi seorang Krisdayanti, merupakan sumber inspirasi dan ilmu pengetahuan. Dari buku-buku atau bahan bacaan lain yang dibacanya, Yanti demikian penyanyi, bintang iklan, pemain sinetron dan film ini disapa, bisa menggali banyak informasi, khususnya tentang kehidupan, dan perempuan yang sangat menarik perhatiannya.

Di antara buku-buku tentang perempuan yang dikoleksinya, Diva yang populer dengan inisial huruf KD ini mengaku sangat tertarik membaca buku yang bertema tentang prespektif perempuan serta spiritual seorang perempuan.

"Aku banyak membeli buku tentang diva, karena diva itu 'kan artinya perempuan atau diartikan sebagai perempuan secara umum. Dari buku-buku itu aku jadi mengerti bagaimana seharusnya memberikan penghargaan pada diri kita sebagai perempuan, dan bagaimana seharusnya menghargai tubuh kita, misalnya dengan beristirahat, dan sebagainya," ungkapnya ketika ditemui SP di Jakarta, baru-baru ini.

Di tengah kesibukannya "menjalankan" perusahaan KD Productions (bergerak dibidang promotor, dan manajemen artis), KD Records (industri rekaman), KD Films (produksi film), dan KD Line (produsen kosmetik artis Sacred Goddess) bersama suaminya, Anang Hermansyah, ibu dari Titania Aurelie Nurhermansyah dan Azriel Akbar Hermansyah ini berusaha selalu meluangkan waktu untuk membaca minimal satu halaman dalam satu hari.

"Meski tak punya banyak waktu untuk membaca, tapi membaca selalu jadi bagian dari kegiatanku sehari-hari. Minimal dalam satu hari aku membaca satu halaman buku atau majalah dan lainnya," kata adik kandung dari penyanyi Yuni Shara ini.

Hobi membaca, kata Yanti, tak hanya menjadi miliknya, karena sang suami dan dua anak mereka juga punya hobi yang sama. Karena itu setiap ada waktu luang, Yanti sedapat mungkin berusaha mengajak anak-anaknya mengunjungi toko buku.

"Biasanya kalau ada kesempatan, kami mengunjungi toko buku yang besar untuk membeli banyak buku sebagai stok untuk dibaca selama beberapa waktu. Ketika di toko buku, kami semua berpencar ke rak-rak buku yang disukai. Begitu juga anak-anak, apalagi Aurel, dia paling senang kalau diajak ke toko buku ," urai perempuan kelahiran Batu, Jawa Timur, pada 24 Maret 1975 itu.

Tapi jika sedang tak punya banyak waktu luang, perempuan yang pernah menerbitkan buku tentangnya bertajuk Seribu Satu KD itu mengaku, memilih berbelanja buku lewat internet.

Yanti menyayangkan masih minimnya jumlah masyarakat Indonesia yang gemar membaca buku. Dia mengaku prihatin, karena sebagian dari masyarakat kita lebih suka menonton gosip daripada membaca .

"Padahal ketika saya ke luar negeri, misalnya ke Jepang, saya lihat masyarakat di sana hampir semuanya hobi membaca. Bahkan buku-buku di sana bentuknya kecil-kecil. Hal itu dikarenakan semakin sesaknya jumlah orang di sana, tapi keinginan mereka untuk membaca masih tetap besar. Sehingga meski harus berdesak-desakan di kereta, mereka tetap masih bisa leluasa membaca tanpa bukunya mengganggu orang di dekatnya ," ungkap Yanti.

Bepergian ke luar negeri, kata Yanti, kerap dia lakukan demi memenuhi undangan show menyanyi dan promo album barunya. Saat manggung di depan masyarakat Indonesia dan orang asing di negara-negara tersebut memberikan rasa bangga baginya. Kebanggaan yang sama, juga dia rasakan ketika jerih payahnya sebagai penyanyi mendapat berbagai penghargaan dari negara lain.

"Manggung di luar negeri memberikan rasa bangga yang luar biasa bagi saya, karena saat itu saya bisa menunjukkan keindahan lagu-lagu Indonesia pada bangsa lain," kata perempuan dengan berat tubuh 48 kilogram dan tinggi 165 cm itu.

Kesibukannya sebagai penyanyi, jelas Yanti, kian bertambah setelah dia mengeluarkan album terbarunya yang bertajuk Krisdayanti. Terlebih promosi album ini juga dibarengi dengan promosi produk kosmetik artis berlabel Sacred Goddess yang diproduksi perusahaan KD Line bekerja sama dengan produsen kosmetika, Profesional Artist Cosmetics (PAC) Martha Tilaar.

Lewat album bertajuk namanya itu, Yanti, mengaku ingin menunjukkan kematangannya sebagai seorang penyanyi setelah limabelas tahun berkiprah di dunia tarik suara. Dengan sikap ingin tampil apa adanya, sepuluh lagu yang terdapat dalam album ini pun dibuat sederhana, baik dalam hal bentuk, struktur, sampai aransemennya.

"Pada aransemen musiknya, lagu-lagu di album ini tak ada yang grande, tak ada yang ingin diberi kesan serba besar, juga tanpa string. Sejauh ini aku telah bekerja selama 15 tahun secara sungguh-sungguh. Pada saat ini, KD berada pada fase kematangan, aku ingin tampil apa adanya sebagai Krisdayanti," ujarnya.

Selain dibantu sang suami, ungkap Yanti, sejumlah musisi dan pencipta lagu juga ikut membantu dalam produksi album ini. Di antaranya Yovie Widianto, Anto Hoed dan Melly Goeslaw, Dewiq, dan Indra Lesmana. [Y-6]


Sumber: Suara Pembaruan, 20 Mei 2007